Terlepas dari segala kontroversinya selama ini, kawasan tersebut sebetulnya sudah di tutup sejak tahun 2007 yang silam secara resmi. Namun katanya masih ada denyut kehidupan pelacuran di kawasan Saritem itu sampai sekarang.
Jika anda menyempatkan diri berkunjung ke kawasan ini, tentu sangat berbeda dengan keadaan lokalisasi belum ditutup. Tidak akan menemukan papan reklame, lampu gemerlap dan music yang hingar bingar layak nya tempat prostitusi. semuanya jadi bias bersembunyi diantara kawasan hunian penduduk . Bagaimana pun Saritem sudah menjadi saksi Sejarah kota bandung diantara lirih dan hembusan udara malam kota kembang., sehingga sulit untuk meenemukan titik temu di antara beragam kontroversi yang menyelubunginya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar